Pegawai Ground Handling Lapangan terbang Jalaludin Gorontalo pada akhirnya memilih untuk berhenti kerja sesudah nasib mereka belum pernah mendapatkan kejelasan dari faksi perusahaan faksi ke-3 mereka.
Beberapa 16 Pegawai PT Langgang Buana Gagah, Lapangan terbang Jalaludin Gorontalo mungundurkan diri. Belasan pegawai ini terbagi dalam seksi check in konter, boarding gate, lost and found serta Ramp handling maskapal Garuda Indonesia.
Maryam C. Tinaweng, salah satunya pegawai yang turut mundur ke Liputan6.com menjelaskan, mereka berasa dirugikan oleh ketentuan yang diaplikasikan faksi perusahan.
Awalnya mereka ada di bawah perusahan PT Koperdjal Angkasa. Tetapi mendadak mereka diarahkan ke perusahaan baru namanya PT Langgang Buana Gagah.
“Nah di perusahan yang baru ini kita diberi posisi pegawai pelatihan dengan upah yang paling minim,” kata Maryam.
“Gaji pelatihan 1 juta rupiah per 30 hari kerja, sesaat kita cuman dikasih porsi kerja 15 hari,” katanya
Faksi pegawai memandang jika gaji pelatihan yang diberi oleh faksi perusahan benar-benar kecil. Karena Sejauh ini mereka telah mencatatkan prestasi yang terhebat, rangking dua ground handling terhebat se Indonesia.
“Kami telah lama bekerja serta telah memberi yang terhebat, namun nasib kami ditelantarkan” ikat Maryam.
Maryam menjelaskan, apa yang diaplikasikan oleh faksi perusahaan yang baru ini berlainan dengan perusahaan lama. Pada perusahan yang lama, kontrak mereka dibayarkan tiap pesawat mendarat. Namun sekarang ini hal itu dihapus.
“Ditambahkan lagi ada persyaratan ketentuan usia pegawai. Mereka mengendalikan jika usia 25 tahun ke atas tidak dirumahkan,” bebernya.
Disamping itu kata Maryam, pesangon mereka di perusahaan yang asal tidak sempat ada kejelasan. Walau sebenarnya mereka bekerja di perusahan itu telah tujuh sampai sembilan tahun lama waktunya.
“Saya sendiri telah delapan tahun kerja, mendadak di perusahan yang baru tidak ada kejelasan, gaji kami saja telah satu bulan lebih kerja belum belum dibayarkan serta tidak tahu dibayarkan berapakah,” Maryam menyambat.
Sesaat Kapolsek Teritori Lapangan terbang Djalaludin Gorontalo, IPDA Ismet Ishak waktu diverifikasi akui, sekarang ini masih dikerjakan perantaraan di antara faksi perusahaan Langgang Buana Gagah, perwakilan faksi Garuda serta pegawai.
“Untuk penerbangan berjalan normal seperti umumnya serta tidak ada terlambat atau penangguhan rutinitas penerbangan karena ini,” ia menandaskan.
Video Trending Camat di Cilacap Bisa Inventaris Pesawat, Ini Kenyataannya