Satuan tugas perlakuan covid-19 kabupaten probolinggo memberi klarifikasi berkaitan dengan tersebarnya satu video mayat pasien positif asal dusun alastengah. Kabupaten probolinggo yang diberitakan raib biji matanya serta alami pendarahan.
“tidak benar ada ambil organ (mata) seperti yang tersebar di sosial media sebab di saat pemulasaraan mayat dengan prosedur covid-19 telah dilihat oleh faksi keluarga.” kata ketua eksekutor satuan tugas perlakuan covid-19 kabupaten probolinggo dr shodiq tjahjono dalam keluarkan yang diterima antara di kabupaten probolinggo. Sabtu.
Dia menjelaskan pasien itu masuk rumah sakit pada 2 november 2020. Selanjutnya pada 5 november 2020 seputar jam 13.00 wib yang berkaitan wafat dengan diagnosis stroke serta terverifikasi positif covid-19.
“pemulasaraan serta penyemayaman mayat dikerjakan dengan prosedur kesehatan covid-19 sebab yang berkaitan terverifikasi positif serta ada 2 orang dari faksi keluarga mayat yang turut melihat pemulasaraan mayat.” katanya.
Menurutnya faksi keluarga waktu itu telah sepakat untuk dikerjakan pemulasaraan mayat serta penyemayaman prosedur kesehatan covid-19. Selanjutnya seputar jam 18.00 wib. Mayat dijemput oleh ambulans rsud waluyo jati kraksaan untuk disemayamkan di dusun alastengah. Kecamatan paiton. Kabupaten probolinggo.
“sampai di situ seputar jam 18.45 wib. Waktu tiba benar-benar terlihat dari faksi keluarga histeris dan peti mayat dibuka oleh faksi keluarga serta nampak ada darah di kain kafan.” ucapnya.
Dia menerangkan darah di kain kafan itu bisa saja untuk beberapa pasien spesifik. Khususnya penyakit akut. Hingga pemicunya ada dua peluang yaitu bengkak-lebam mayat atau perdarahan pada dinding usus karena penyakit serta dapat keluar melalui mulut hingga dapat melekat di kain kafan.
“untuk tentunya memang seharusnya dikerjakan kontrol forensik. Tetapi yang tentu mustahil serta tidak benar ada ambil organ (mata) seperti yang tersebar di sosial media.” ucapnya memperjelas.
Shodiq benar-benar sayangkan pembukaan peti mayat ketika mau disemayamkan sebab bisa mencelakakan keluarga serta warga seputar yang turut membedah serta memandikan mayat pasien covid-19 itu.
“sebelumnya keluarga telah siap untuk dikerjakan penyemayaman secara prosedur kesehatan covid-19. Rupanya saat di posisi berlangsung pembukaan peti mayat.” sebut kepala dinas kesehatan kabupaten probolinggo itu.
Karena itu. Lanjut ia. Satuan tugas perlakuan covid-19 kabupaten probolinggo akan lakukan pencarian serta testing ke kontak langsung yang pada waktu itu turut buka peti mayat serta memandikan sampai memakamkan.
“saya mengharap warga mengetahui keutamaan implementasi prosedur kesehatan pada mayat-jenazah yang diperhitungkan atau benar-benar positif covid-19 supaya tidak menyebarkan ke keluarga atau warga sekelilingnya.” katanya.
Penyemayaman mayat pasien covid-19 ditampik. Bupati banyumas meminta maaf